
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa menilai banjir yang terjadi di Jakarta adalah kejadian yang rutin terjadi di musim penghujan. Oleh karena itu kesiapsiagan masyarakat Jakarta terhadap bencana banjir harus dilatih dan disiapkan.
Manajer Lingkungan dan Keuangan Mikro Syariah Dompet Dhuafa, Syamsul Adriansyah mengatakan, banjir yang terjadi di Jakarta dan daerah lainnya beberapa hari yang lalu terjadi di luar kebiasaan. Banjir sebenarnya bencana yang berulang, di antara bencana yang berulang itu ada yang sifatnya tidak terduga atau luar biasa.
"Banjir yang terjadi di Jakarta kemarin terjadi karena hujan yang melampaui kebiasaannya. Tapi kejadian banjir ini sepertinya kesiapsiagaan masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam menghadapi banjir itu nampak perlu dilatih dan ditingkatkan," kata Syamsul kepada Republika.co.id, Senin (6/1) malam.
Namun, dia menerangkan, sedikit yang menaruh perhatian terhadap program untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat. Karena membangun kesiapsiagaan masyarakat membutuhkan waktu yang panjang sehingga tidak banyak yang tertarik melakukannya.
Padahal, menurut Syamsul, membangun kesiapsiagaan masyarakat Jakarta sangat penting. Karena letak geografis Jakarta ada di hilir dan ketinggian tanah Jakarta semakin menurun, jadi tidak mungkin Jakarta tidak terdampak banjir.
Ia mengatakan, bahkan sekitar 40 persen tanah di Jakarta sudah berada di bawah permukaan air laut. Salah satu penyebabnya karena penggunaan air tanah di Jakarta yang berlebihan.
"Jadi banjir di Jakarta sulit ditangani tapi kita bisa mengurangi efek dari banjir, kalau kata teman-teman praktisi kebencanaan, Jakarta boleh banjir tapi tidak boleh ada korban meninggal dunia," ujarnya.
Ia mengatakan, masalah utamanya adalah Jakarta terdampak banjir dan menimbulkan korban jiwa. Di sinilah aspek kesiapsiagaan menjadi sangat penting. Seharusnya banjir yang rutin terjadi bisa ditangani tapi malah menimbulkan korban jiwa.
Syamsul menyarankan pemerintah dan masyarakat harus memperhatikan aspek kesiapsiagaan karena Indonesia rawan bencana. Setiap individu jangan beranggapan akan ada orang lain yang membantu saat terkena bencana.
"Kita harus berpikir kitalah yang harus membantu diri kita mengatasi bencana, jadi kesiapsiagaan yang paling kecil dari individu, keluarga, masyarakat terdekat yang peru kita tata dan perbaiki," ujarnya.
Sebelumnya, Dompet Dhuafa membantu proses respon bencana alam dan melakukan evakuasi. Dompet Dhuafa juga memenuhi kebutuhan masyarakat dalam situasi darurat.
Selain itu Dompet Dhuafa mengidentifikasi pelaku usaha kecil dan menengah pada tingkat komunitas yang terdampak bencana. Sebab mereka butuh dibantu supaya bisa memulihkan diri secara cepat. Dompet Dhuafa juga memperbaiki sepeda motor milik warga yang terdampak banjir, karena sepeda motor berfungsi vital buat mereka usaha.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kesiapsiagaan Masyarakat Jakarta Perlu Ditingkatkan"
Post a Comment