Bedah Buku Bangsa Terbelah Diapresiasi Masyarakat Sukabumi

Bedah buku ini diadakan dalam rangka meningkatkan literasi generasi milenial.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bedah buku Bangsa Terbelah karya Dr Ichsanuddin Noorsy, BSc, MH, MSi mendapatkan apresiasi dari masyarakat Sukabumi. Bedah buku tersebut diselenggarakan oleh Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang bekerja sama dengan Forum Akademisi Indonesia (FAI).

Acara tersebut diadakan di UBSI Kampus Sukabumi, Jalan Cemerlang nomor 8, Sukakarya, Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (22/3). Nara sumber utama adalah Ichsanuddin Noorsy. Sedangkan pembahasa adalah mantan Bupati Sukabumi priode 2005-2015, Dr H Sukmawijaya, MM; dan Ketua Program Studi Teknologi Komputer UBSI, Rachmat Adi Purnama Mkom.

“Apresiasi datang dari siswa dan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Sukabumi, mahasiswa, dosen, hingga mantan bupati Sukabumi periode tahun 2005-2015,” kata Ketua Panitia, Hernita dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (24/3).

Acara bedah buku tersebut juga dihadiri oleh Ketua Pengurus Yayasan Bina Sarana Informatika (BSI), Ir Naba Aji Notoseputro Mkom. “Bedah buku ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan literasi generasi milenial. Seperti kita ketahui bersama, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Terlebih pada era keterbukaan informasi saat ini, banyak beredar berita hoaks yang menyesatkan di kalangan masyarakat. Hal itu menumbukan keprihatinan bagi UBSI. Maka dari itu UBSI bekerja sama dengan FAI menyelenggarakan kegiatan ini,” ungkap Naba dalam sambutannya.

Antusiasme terlihat dari para peserta yang hadir di acara ini. Apalagi buku Bangsa Terbelah merupakan buku yang mengangkat topik mengenai keadaan ekonomi di Indonesia saat ini.

“Dengan terselenggaranya acara ini, semoga dapat meningkatkan literasi di kalangan masyarakat Sukabumi, dan diharapkan dapat turut serta menangkal tumbuhnya berita hoax yang beredar. Acara ini juga termasuk kedalam rangkaian kegiatan peringatan dies natalis UBSI yang ke-31,” tutur Naba Aji.

Let's block ads! (Why?)