REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla (JK), mengingatkan seluruh anggota tim agar tak berlebihan dalam menyikapi hasil survei yang mengunggulkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01. JK meminta TKN belajar dari kekalahan Hillary Clinton di pilpres Amerika Serikat.
"Jangan terlalu over optimis akibat survei," kata Jusuf Kalla saat memberikan pengarahan pada pembukaan Rakornas TKN Jokowi-Ma'ruf di Surabaya, Sabtu (28/10).
JK mengingatkan dua kejadian pada 2016, yakni soal Brexit dan kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton dalam pemilihan presiden AS, yang meleset dari perkiraan publik. JK mengatakan 90 persen orang Amerika mengatakan bahwa Hillary yang menang, 90 persen orang Inggris bilang Brexit akan kalah. Namun, yang terjadi sebaliknya.
"Kenapa? Pertama terlalu optimis orang akan ikut yang menang, tapi yang terjadi adalah karena dia kira menang, tidak pikir TPS. Generasi muda pergi liburan, yang nyoblos 40 tahun ke atas," katanya.
Demikian pula Trump yang hanya unggul dalam satu survei dari 10 survei. Survei yang memenangkan Trump itu pun dari Afrika Selatan. "Di DKI juga begitu. Jangan terlalu optimis, tapi kasih juga peringatan-peringatan sehingga pemilih kita betul-betul datang ke TPS," katanya.
Menurut JK, bila terlalu berlebihan yakin menang maka yang terjadi kemudian adalah menjadi tidak serius bekerja di lapangan, tidak serius mengajak orang menyalurkan suaranya ke TPS. "Kalau satu suara tidak apa-apa, tapi kalau 10 juta bilang begitu? Nah</i<, kita harus tetap kerja keras, harus berpendapat ini 50-50," kata Jusuf Kalla.</em>
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2CHlVqNBagikan Berita Ini
0 Response to "Unggul di Survei, JK: TKN Jokowi Jangan Over Optimistis"
Post a Comment