Jaringan Kiai dan Santri se-Indonesia Dukung Jokowi-Ma’ruf

34 perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia siap memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) mendeklarasikan dukungannya terhadap calon presiden (capres) Joko Widodo dan calon wakil presiden (cawapres) Kyai Haji Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren Ammanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Sabtu (6/10). Sebanyak 34 perwakilan dari seluruh provinsi ini menyatakan siap memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Ketua Umum (Ketum) JKSN Kiai Haji Roziqi menyatakan, dukungan di wilayah Jawa Timur (Jatim) ini awalnya hanya bersifat kedaerahan. Namun, sejumlah perwakilan dari wilayah lain meminta agar deklarasi tersebut bersifat nasional.

Hal ini membuat JKSN mengundang 34 perwakilan provinsi, tokoh nasional dan undangan-undangan penting lainnya. “Kiai undangannya 1.500 lalu ditambah undangan lain untuk meramaikan jadi ada 3.000 orang," kata Roziqi melalui keterangan resmi kepada wartawan, Sabtu (6/10).

Setelah mendeklarasikan tingkat nasional, para perwakilan akan melakukan hal serupa di wilayahnya masing-masing. Bahkan, dia berharap, mereka dapat melanjutkan deklarasi tersebut hingga tingkat kota/kabupaten. Dengan demikian, upaya untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 dapat berjalan baik ke depannya.

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir menyatakan, rasa syukur atas dukungan yang diberikan JKSN kepada Jokowi-Ma'ruf. Dia menilai, dukungan ini sebuah bukti kinerja Joko Widodo (Jokowi) selama menjadi Presiden RI meresap sampai ke umat Muslim.

Dengan adanya deklarasi ini, Erick akan langsung melaporkannya kepada yang bersangkutan. "Beliau punya hati nurani untuk rakyat, mau membangun (bangsa), perhatian," jelas Erick.

Ia menambahkan dukungan ini semacam dorongan nyata di tengah beredarnya berita bohong ihwal Jokowi. Dalam hal ini, isu penilaian dirinya sebagai anti Islam, PKI dan sebagainya.

“Kami buktikan beliau adalah pimpinan yang sangat baik dan taat beragama. Pembangunan yang lakukan tentu sesuai yang diharapkan bangsa dan umat," kata dia.

Let's block ads! (Why?)