Malta Geser HK Sebagai Negara dengan Harga Rumah Termahal

Malta menggeser posisi HK yang sudah bertahan sejak 2009.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Malta telah menggeser posisi Hong Kong (HK) sebagai negara dengan kenaikan harga perumahan tertinggi pada kuartal Juni. Menurut Knight Frank LLP Global House Price Index yang diterbitkan Jumat (14/9), harga rumah di pulau kecil Mediterania ini naik 17 persen dalam tiga bulan hingga Juni dari tahun sebelumnya.

Knight Frank mengutip data dari bank sentral negara. Kenaikan merupakan imbas dari kelangkaan pasokan dikombinasikan dengan ekonomi yang kuat, tumbuh 6,6 persen tahun lalu dan industri teknologi yang melambung mendorong permintaan.

Malta kini melampaui Hong Kong untuk menjadi pasar properti yang tumbuh paling cepat di dunia. Hong Kong berada di posisi kedua dengan kenaikan harga 16 persen. Ia sudah memimpin peringkat indeks pada 10 kesempatan sejak 2009.

Posisinya diperkirakan akan menurun di bulan-bulan mendatang karena meningkatnya suku bunga. Bersama dengan Singapura dan Selandia Baru, bekas koloni Inggris memprediksi sepi pasar properti baru yang diperkenalkan selama tiga bulan terakhir.

"Ketidakpastian yang dihasilkan dari perang perdagangan dan kenaikan suku bunga hipotek potensial menambah tekanan ke bawah pada harga" kata Wakil presiden Cushman & Wakefield Plc Cina, Alva To dilansir Bloomberg.

Cushman & Wakefield mengharapkan koreksi di pasar properti Hong Kong pada 2019. Sebelumnya, perusahaan ekuitas swasta Gaw Capital Partners kepada CLSA Ltd. sempat memprediksi bahwa harga bisa turun sebanyak 15 persen.

Tiga negara lagi yang masuk lima besar adalah Latvia, Slovenia dan Hongaria yang semuanya mencatat pertumbuhan harga hingga dua digit. Lima negara lain yang mengikuti adalah Ukraina, Peru dan Arab Saudi.

Harga perumahan pada kuartal Juni masing-masing turun 4,5 persen, 1,6 persen dan 1,3 persen. Indeks Harga Rumah Global Knight Frank melacak harga perumahan utama di 57 negara dan wilayah.

Let's block ads! (Why?)