Search

Isu Ini Bisa Jadi Senjata Prabowo ke Jokowi di Debat Pilpres

Kondisi persaingan Pilpres 2019 berbeda dengan pilpres pada 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum tuntasnya penyelesaian atas kasus teror terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dinilai bakal jadi bumerang bagi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurut analis komunikasi politik dari Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio belum tuntasnya kasus tersebut akan membuat masyarakat terus mempertanyakan keseriusan Jokowi terhadap penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

"Kalau Pak Jokowi tuntaskan ini (kasus Novel) tak berpengaruh apa-apa terhadap elektabilitas Pak Jokowi, karena dianggapnya kewajiban. Tapi kalau tidak dituntaskan nanti debat pasti namanya disebut-sebut, tuh kasus novel Baswedan," kata Hendri dalam diskusi publik yang diselenggarakan Perhimpunan Masyarakat Madani (PRIMA) dengan tema Strategi Penyelamatan Bangsa: Perspektif Politik dan Ekonomi di Jakarta pada Kamis (20/9).

Menurut Hendri, kondisi persaingan Pilpres 2019 berbeda dengan pilpres di 2014. Di mana di mata masyarakat figur Jokowi memiliki rekam jejak baik dan tak ada keterkaitan dalam pelanggaran hukum dan HAM. Sementara, jelas Hendi sosok Prabowo dicitrakan melanggar HAM.

Kendati demikian, menurut Hendri kubu Jokowi-Ma'ruf tak bisa lagi menggunakan isu pelanggaran hukum dan HAM untuk menyerang lawan politiknya. Sebab menurutnya, Jokowi pun mempunyai masalah lantaran belum bisa menuntaskan kasus Novel Baswedan.

Selain kasus Novel Baswedan, menurutnya persekusi para aktivis gerakan #2019GantiPresiden juga menjadi masalah yang berbahaya yang bisa menjadi bumerang bagi Jokowi.  "Jadi hati-hati tuh walaupun katanya nggak takut sama sekali sama tagar, kegiatan-kegiatan yang beredar di medsos, yang ditelanjanginya suruh ganti kaos, itu bahaya," katanya.

Berbiacara di Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, Rabu (19/9), Novel Baswedan kembali mengingatkan Presiden Jokowi soal penuntasan kasusnya. Presiden, menurut Novel, harus menunjukkan sikap untuk melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Saya sudah sampaikan berkali-kali, Presiden masih punya kesempatan. Ada waktu sampai pilpres. Semoga beliau bisa menunjukkan sikapnya bahwa ia orang yang mau memperbaiki penegakan hukum di Indonesia terutama korupsi," kata Novel.

Ia mengaku, masih banyak kasus penyerangan terhadap penyidik KPK. Terlebih, kasus penyiraman air keras yang terjadi padanya pun hingga saat ini belum selesai.

"Saya pernah bilang kalau masalah saya ini nggak mau diungkap, saya sudah memaafkan. Penyerangan orang-orang di KPK itu diuangkap deh, nggak usah perkara saya. Itu banyak loh kejadian," lanjutnya.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2pq4vai

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Isu Ini Bisa Jadi Senjata Prabowo ke Jokowi di Debat Pilpres"

Post a Comment

Powered by Blogger.