
REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Petugas kebakaran di pantai timur Australia bersiap menghadapi gelombang kebakaran karena suhu diperkirakan akan meningkat. Lebih dari 100 kebakaran terjadi di New South Wales (NSW) dan negara bagian Victoria.
Kobaran api juga membentang sepanjang lebih dari 60 kilometer di taman nasional Sydney. Keadaan semakin memburuk karena suhu meningkat di atas 40 derajat celcius dan angin kencang. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa kebakaran dapat menyebar ke daerah yang lebih padat.
"Ada potensi yang lebih besar dan akan berdampak pada daerah yang padat penduduk," ujar Komisaris Layanan Pemadam Kebakaran NSW, Shane Fitzsimmons.
Kebakaran hutan telah menewaskan empat orang, menghancurkan 680 rumah, dan membakar lebih dari 2,5 juta hektare hutan semak di Australia timur sejak awal November.
Kebakaran hutan biasa terjadi di Australia pada musim panas. Namun, kali ini kebakaran hutan terjadi di musim semi. Para ahli mengatakan, perubahan iklim membuat semak belukar kering sehingga mudah terbakar.
Pihak berwenang memperingatkan, kobaran api tidak mungkin dapat dipadamkan hingga musim hujan tiba. Musim hujan diperkirakan datang pada tiga bulan mendatang.
Kabut asap telah menyelimuti Sydney selama lebih dari dua pekan. Kabut asap tersebut telah mengubah langit Sydney menjadi kelabu, dan mengaburkan visibilitas. Warga Sydney telah diimbau untuk menggunakan masker.
Pada Selasa (10/12), kabut asap tebal masih menyelimuti Sydney dengan kualitas udara yang sangat buruk. Departemen Kesehatan NSW memperingatkan agar seluruh warga tetap berada di dalam rumah dan menutup pintu serta jendela.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kabut Asap Menyelimuti Sydney"
Post a Comment