
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno mengatakan sosialisasi terkait pembangunan Tol Yogya-Solo-Bawen akan dimulai pertengahan November 2019 nanti. Penentuan trase tol dilakukan berdasarkan arahan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Sosialisasi dilakukan pada minggu kedua November. Penentuan trase tentunya dari Pak Gubernur dan diolah oleh Ditjen Bina Marga (Kementerian PUPR)," kata Krido di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (24/10).
Sosialisasi akan dilakukan secara bertahap. Sosialisasi untuk pembangunan Tol Yogya-Solo terlebih dahulu.
"Kami mulai menyisir dari Kecamatan Kalasan yang meliputi empat desa. Karena di Kalasan itu wilayah terdampaknya paling luas dan paling banyak," ujarnya.
Untuk trase akan dibangun elevated atau melayang sesuai arahan Gubernur DIY. Pembangunan tol ini pun membutuhkan lahan sekitar 1.744.068 meter persegi.
"Sehingga kurang lebih 22,36 kilometer yang Solo-Yogya," ujarnya.
Sementara, untuk pembangunan Tol Yogya-Bawen membutuhkan lahan sekitar 467.026 meter persegi. Total lahan ini setara dengan 10,9 kilometer.
Pembangunan tol Yogya-Solo ini melewati enam kecamatan dan 14 desa. Sementara, Tol Yogya-Bawen melewati lima kecamatan dan delapan desa yang seluruhnya terletak di Kabupaten Sleman.
Daerah yang terdampak Tol Yogya-Solo yakni tersebar di Kecamatan Kalasan, Prambanan, Depok, Ngaglik, Mlati, Gamping. Sementara, desa yang terdampak tol Yogya-Solo ada 14 desa yakni Desa Tamanmartani, Selomartani, Tirtomartani, Purwomartani, Bokoharjo, Maguwoharjo, Condongcatur dan Caturtunggal, Sariharjo, Sinduadi, Sendangadi, Tlogoadi, Tirtoadi dan Trihanggo.
Sementara itu, tol Yogya-Bawen melalui Desa Banyurejo di Kecamatan Tempel, Desa Margokaton dan Margodadi, Margomulyo di Kecamatan Seyegan, Desa Sidomoyo di Kecamatan Godean, Desa Tirtoadi dan Tlogoadi di Kecamatan Mlati, serta Desa Trihanggo di Kecamatan Gamping.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/31NhfbIBagikan Berita Ini
0 Response to "Sosialisasi Tol Yogya-Solo-Bawen Dimulai November"
Post a Comment