Search

Tradisi Bazar Ramadhan di Negeri Jiran

Bazar tersebut membantu banyak orang di Malaysia yang bekerja sepanjang hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu semua umat Islam di Malaysia. Setiap tahun, mereka menanti-nanti pengumuman pemerintah di depan televisi mengenai kapan hari pertama Ramadhan.

Semua orang bergembira menyambut bulan suci. Hal tersebut tecermin dari ramainya masjid-masjid oleh orang-orang yang menjalankan ibadah shalat tarawih.

Ibu-ibu rumah tangga adalah kaum paling sibuk selama Ramadhan. Mereka bangun di pagi hari untuk mempersiapkan makanan sahur. Tidak hanya itu, mereka juga masih harus membangunkan semua keluarga untuk makan sahur.

Waktu sahur usai begitu suara azan Shubuh terdengar dari masjid terdekat. Saat itulah orang-orang mesti bersiap untuk menjalankan ibadah shalat Shubuh.

Salah satu momen terbaik saat Ramadhan di Malaysia adalah Bazar Ramadhan. Di situ, orang dapat membeli berbagai macam makanan enak sebagai hidangan berbuka puasa. Bazar tersebut membantu banyak orang di Malaysia yang bekerja sepanjang hari serta tidak memiliki waktu untuk memasak.

Makanan-makanan dari bazar tersebut biasanya dibagikan kepada seisi rumah, termasuk kakek dan nenek, untuk disantap bersama saat buka puasa. Setelah makan, seisi rumah menjalankan shalat tarawih bersama-sama.

Semangat menyambut Idul Fitri dimulai pada masa-masa awal bulan Ramadhan. Para ibu rumah tangga menjahit baju baru untuk seluruh anggota keluarga. Kaum perempuan biasanya akan memakai baju kurung, sedangkan laki-laki akan memakai baju Melayu.

Selain menjahit baju baru, kebanyakan perempuan Malaysia juga mempersiapkan makanan, seperti roti dan kue untuk Idul Fitri. Persiapan dimulai sejak dua pekan sebelum hari raya.

Di bulan Ramadhan, Pemerintah Malaysia juga memperingati hari nasional Nuzulul Quran, yakni pada 17 Ramadhan. Pada hari tersebut, seluruh instansi pemerintah diliburkan dengan harapan rakyat Malaysia bisa menghabiskan waktunya membaca Alquran di masjid.

Sementara itu, bagi yang tidak berkesempatan mengunjungi masjid biasanya akan menghabiskan waktunya bersama keluarga di rumah untuk membaca Alquran.

Sehari sebelum Idul Fitri, suasana di Malaysia sangat meriah. Anak-anak dan remaja menyalakan kembang api di saat para ibu mempersiapkan makanan, menjahit pakaian, atau membersihkan rumah. Anak-anak adalah golongan yang paling bergembira. Hal itu terlihat saat mereka meneriakkan lafal Allahu akbar bersama-sama.

Pagi harinya, jutaan Muslim dari penjuru Malaysia membanjiri masjid-masjid untuk shalat Id. Kebanyakan dari mereka menggunakan pakaian tradisional Malaysia.

Usai shalat, semua orang saling mendatangi satu sama lain untuk bermaaf-maafan. Jika di Indonesia, para umat Muslim saling mengucapkan Maaf Lahir Batin, maka di Malaysia mereka saling mengucapkan Maaf Zahir dan Batin. Hari tersebut merupakan pertanda kemenangan atas godaan hawa nafsu.

Para kerabat yang non-Muslim juga turut berkunjung serta ikut mengucapkan Selamat Idul Fitri. Dua hari awal bulan Syawal tersebut menjadi hari libur nasional.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2HjgIr7

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tradisi Bazar Ramadhan di Negeri Jiran"

Post a Comment

Powered by Blogger.