REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertanian fokus meningkatkan produksi, mutu dan daya saing buah lokal. Pelbagai fasilitasi mulai dari pengembangan kawasan buah -buahan unggulan, penyediaan benih unggul, penerapan Good Agriculture Practices (GAP), Integrated Pest Management (IPM), fasilitasi bangunan, pemenuhan alat pasca panen hingga promosi dan pemasaran.
Kementan mengalokasikan dana APBN untuk program pengembangan kawasan buah-buahan unggulan. Seperti jeruk, mangga, manggis, pisang, lengkeng, durian, nanas, pepaya, buah naga, dan buah-buahan lainnya. Lebih dari 6000 hektare setiap tahunnya kawasan buah-buahan dibentuk di sentra-sentra produksi.
Program pengembangan kawasan buah-buahan tersebut, secara bertahap mampu meningkatkan produksi buah nasional. "Jika kita lihat data BPS, produksi buah-buahan cenderung meningkat. Pada 2017 tercatat sebesar 19,6 juta ton dan pada 2018 meningkat 3,07 persen menjadi 20,2 juta ton," terang Plt Direktur Buah dan Florikultura, Sri Wijayanti Yusuf di Jakarta pada Selasa (14/5).
Tidak hanya peningkatan produksi, perbaikan mutu buah berdampak pada peningkatan ekspor. Pada 2017 volume ekspor buah-buahan sebesar 41,4 ribu ton dan pada 2018 meningkat menjadi 89,3 ribu ton atau meningkat sebesar 115,5 persen.
Buah berkualitas tidak hanya untuk pasar ekspor tapi juga sudah menjadi tuntutan untuk pasar dalam negeri. Oleh karena itu peningkatan mutu dan promosi mutlak diperlukan.
Saat menghadiri Gelar Buah yang dilaksanakan di Bay Walk Mall Pluit, dirinya menyampaikan bahwa promosi buah lokal berkualitas mengusung tema Fresh From the Farmers ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap petani binaan. Petani dinilai berkomitmen menerapkan budidaya yang baik sehingga menghasilkan buah yang bermutu.
"Saat ini telah memasuki musim panen dengan produksi yang cukup dan sekaligus menyambut Ramadhan. Ditjen Hortikultura berinisiasi memamerkan buah-buahan lokal segar langsung dari kebun petani ini selama 2 hari di hari weekend di Baywalk Mall Pluit ini," jelas Yanti.
Yanti menjabarkan, tidak kurang dari 22 jenis buah dari 15 kabupaten yang ditampilkan. Di antaranya Jeruk Keprok Terigas Mamuju, Keprok Batu 55 Malang, RGL Bengkulu, Siem Cilacap, Baby Organik Pacitan, Baby Malang, Lemon Bandung Barat, Manggis Tasikmalaya, dan Manggis Ponorogo.
Lainnya adalah Alpukat Miki Temanggung, Alpukat Solok, Belimbing Madu Cilacap, Belimbing Jepara, Jambu Biji Merah Cilacap, Sawo Sumedang, Pisang Ambon dan Rajabulu Cianjur, Pepaya Calina Cianjur, Pisang Mas Kirana dan Salak Lumajang, serta Salak Nglumut Magelang.
Selly, salah satu pengunjung merasa sangat senang dengan adanya kegiatan Fresh From the Farmers ini. "Saya jadi tahu beragam buah unggulan dari banyak daerah. Tidak hanya berkualitas, buah dijual dengan harga yang sangat bersaing," ucapnya.
Kegiatan yang dilakukan Kementan harus secara rutin terlaksana. Masyarakat bisa belanja buah berkualitas dengan harga murah sekaligus teredukasi bahwa Indonesia sangat kaya akan plasma nutfah buah unggulan.
"Kita selama ini hanya tahu buah berkualitas super hanyalah buah impor, ternyata kita punya buah lokal yang tidak kalah dengan buah impor," tambahnya.
Sebelum meninggalkan Baywalk Mall Pluit, Yanti mengatakan bahwa setelah Hari Raya Lebaran, sekitar pertengahan bulan Juni, Kementan akan kembali menggelar buah lokal unggulan berkualitas seperti ini di Mall of Indonesia.
"Bulan depan akan lebih banyak buah yang memasuki masa panen, terutama jeruk yang akan memasuki panen raya. Kita punya banyak jeruk unggulan dari seluruh Indonesia. Lengkeng juga diperkirakan mulai panen. Nantikan kehadirannya. Buah lokal siap membanjiri Jakarta," tutup Yanti optimistis.
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2HkhNPvBagikan Berita Ini
0 Response to "Pamerkan Buah Segar, Stan Kementan Diserbu Pengunjung"
Post a Comment