
JAKARTA -- Aksi 22 Mei sempat diwarnai beberapa cerita unik, mulai dari petugas Brimob yang melakukan video call dengan anak hingga tukang kopi keliling. Hanya saja tepat Rabu (22) malam satuan anti huru hara dikejutkan dengan kehadiran perempuan dengan penutup wajah.
Seorang perempuan bercadar dengan ransel hitam tiba-tiba muncul dari arah utara menuju Gedung Bawaslu. Polisi yang curiga meminta perempuan bercadar itu mundur, menunduk, dan meletakan tas ranselnya. Tetapi, permintaan itu tak dipenuhi.
Akhirnya komando dari pengeras suara memerintahkan petugas menembakkan gas air mata ke arah perempuan tersebut. Setelah ditembaki peluru gas air mata, wanita tersebut kemudian berjalan menuju ke arah depan gedung Bank Mandiri. Duduk di pinggir jalan di depan Gedung Bank Mandiri, wanita tersebut kemudian melepaskan tas hitamnya.
Setelah dibuka, tas tersebut berisi sebuah charger, botol minum dan dua botol kecil, satu buku dan KTP. Wanita itu, terus meminta kembali tas berwarna hitam itu sambil duduk.
Baca: Polisi Dikagetkan Kemunculan Perempuan Misterius di Sarinah
Berita kedua tertinggi dibaca Republika netizen adalah soal ekskalasi aksi 22 Mei dan kemungkinan adanya massa bayaran. Unjuk rasa yang dimulai pada Selasa (21/5) siang bermula berlangsung aman, damai, dan tertib. Sekitar pukul 21.00 WIB, massa pengunjuk rasa pun menuruti imbauan aparat keamanan untuk membubarkan diri dan kembali ke tempat masing-masing.
Namun sekira pukul 23.00 WIB, katanya, ada massa yang datang ke sekitar Bawaslu, tidak tahu dari mana, berulah anarkistis dan provokatif, berusaha merusak security barrier dan memprovokasi petugas.
Baca: Aksi 22 Mei: Eskalasi Kerusuhan dan Pengakuan Massa Bayaran
Selanjutnya adalah berita anggota Marinir berhasil menenangkan massa yang tengah ricuh di depan markas FPI di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (23/5). Marinir berjalan bersama massa dari Jalan Slipi Raya.
Ketika puluhan marinir datang, seketika massa yang ricuh langsung tenang. Saat anggota Marinir datang massa menyambut dengan teriakan "Hidup Marinir, Hidup Marinir". Anggota Marinir dan massa terus berjalan menuju titik kericuhan di depan markas FPI untuk membuat kesepakatan dengan massa yang berada disana.
Baca juga: Marinir Berhasil Tenangkan Massa di Depan Markas FPI
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemunculan Perempuan Misterius Jadi Berita Utama Retizen"
Post a Comment