Search

Genjot Pembiayaan, FIF Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun

Obligasi FIF terdiri dari dua seri dengan tingkat bunga hingga sembilan persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Federal International Finance (FIF) menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi tersebut diterbitkan untuk menggenjot pembiayaan sepeda motor pada tahun ini.

Direktur FIF Hugeng Gozali mengatakan, penerbitan obligasi ini merupakan salah satu instrumen pendanaan yang dipilih FIF karena ditunjang oleh situasi dan kondisi pasar obligasi yang masih kondusif. "PUB IV ini nilainya Rp 15 triliun, artinya umurnya ini masih bisa digunakan tiga tahun ke depan. Itu yang kita butuhkan tiga tahun ke depan dari pasar obligasi nasional. Penerbitan tahap satu ini sebesar sebanyak-banyaknya Rp 1,5 triliun," ujar Hugeng saat jumpa pers di Jakarta, Senin (13/5).

Obligasi kali ini merupakan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV (PUB IV) FIF dengan tingkat bunga tetap tahap satu pada 2019. Obligasi ini telah mendapatkan rating idAAA dari lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefiindo).

Obligasi yang akan diterbitkan oleh FIF terdiri dari dua seri, yakni Seri A dengan tenor 370 hari dan Seri B dengan tenor 36 bulan. FIF menawarkan kisaran tingkat bunga sebesar 7,25-8 persen untuk Seri A, dan 8-9 persen untuk Seri B.

Masa penawaran awal dilaksanakan mulai dari 13-27 Mei 2019. Pencatatan obligasi ini akan dilaksanakan pada 26 Juni 2019 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penjamin pelaksana obligasi adalah PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia.

FIF telah melakukan penawaran umum obligasi sejak 2002 dengan total nilai obligasi yang telah diterbitkan mencapai Rp 42 triliun. Obligasi yang telah jatuh tempo dan dilunasi sebesar Rp 33 triliun.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2HiGf2p

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Genjot Pembiayaan, FIF Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun"

Post a Comment

Powered by Blogger.