Mahasiswa SIA UBSI Juara Zahir Accounting Competition

Mereka mengalahkan tim dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Program Studi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) kembali berhasil meraih prestasi antara perguruan tinggi se-Jabodetabek. Empat mahasiswa SIA UBSI --myaitu Martina Ayu Wigati, Sari Indriyani, Muhammad Yamin dan Siti Nuraeni Bariati -- berhasil menjadi juara pertama kategori Analisa Keuangan di Gunadarma All About Competition 2019, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/1).

Mahasiswa UBSI tersebut mampu menyisihkan puluhan kelompok perwakilan dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Jabodetabek. Pada lomba tersebut, mahasiwa UBSI harus melalui babak penyisihan dengan membuat laporan keuangan dengan tepat dan cepat menggunakan software pengelohan keuangan yakni Zahir Acounting.

Dengan perolehan nilai akhir yang ketat, akhirnya mahasiswa UBSI berhasil lolos di babak final. Pada babak final, mahasiswa UBSI mengikuti tiga tahap ujian, yakni mulai dari membuat laporan keuangan dengan waktu yang ditentukan, pengisian SPT pajak dan presentasi. Presentasi dilakukan dengan menjelaskan tiga tahap, dimulai dari analisa laporan keuangan, analisa rasio keuangan dan analisa pajak.

“Saya bersyukur dapat menyelesaikan tugas dengan baik dalam waktu yang singkat dan bisa meraih Juara 1 Kategori Analisa Keuangan,” kata Muhammad Yamin, dalam rilis UBSI yang diterima Republika.co.id, Jumat (18/1).

Vivi Maria, dosen pendamping dari Prodi SIA UBSI mengatakan, prestasi yang diperoleh ini tentunya menjadi kebanggaan bagi kampus, terutama jurusan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) UBSI. Karena sudah ketiga kalinya mahasiswa UBSI mengikuti kompetensi yang bekerja sama dengan PT Zahir Internasional ini selalu berhasil menjadi juara.

“Harapan kami, dengan mengikuti kompetisi seperti ini, mahasiswa akan lebih siap menghadapi dunia industri dan menambah pengalaman mereka. Selain itu juga mampu melatih mental kompetitif yang dimiliki mahasiswa,” ujar Vivi.

Let's block ads! (Why?)