Search

Permainan Uang di Klub Benua Biru

UEFA disinyalir bantu PSG dan Man City terhindar dari sanksi Financial Fair Play.

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Anggoro Pramudya

Sepak bola sempat menjadi alat pemersatu bangsa untuk menyudahi berbagai perang yang terjadi di belahan dunia. Namun, seiring berkembangnya zaman industri si kulit bundar di Eropa, sepak bola menjadi komoditas untuk mengeruk sebanyak-banyaknya uang.

Dahulu uang dikatakan sebagai akar segala kejahatan. Sentimen tersebut tampaknya telah ketinggalan zaman di dunia yang didominasi oleh bisnis besar. Namun demikian, sulit untuk menyangkal, kolam besar uang telah terakumulasi dalam situasi global.

Teranyar, Football Leaks melakukan investigasi melalui Europan Investigative Collabora tion (EIC) bahwa induk organisasi sepak bola Eropa alias UEFA disinyalir telah membantu dua klub elite Benua Biru, yakni Paris Saint-Germain (PSG) dan Manc hester City, untuk terhindar dari sanksi Financial Fair Play (FFP).

Badan investigasi tersebut mengungkap adanya kejanggalan dalam laporan keuangan PSG dan Manchester City periode 2011 hingga 2013. Sekretaris jenderal UEFA saat itu yang kini adalah Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino disebut sebagai aktor penting.

Infantino diyakini telah membantu dua klub itu untuk memalsukan laporan keuangan sehingga kerugian yang didapat kan oleh tim berbeda dengan kenyataan. Situs asal Jerman Der Spiegel, disadur Reuters, Ahad (4/11), menilai badan investigator UEFA dan auditor independen menyebut kerugian yang dialami PSG mencapai ratusan juta euro dan Manchester City puluhan juta euro.

Padahal, di bawah aturan FFP milik UEFA, klub harus transparan tentang pendapatan dan menyeimbangkan pengeluaran uang. Aturan tersebut dirancang untuk mendorong keuangan klub tetap stabil dan terhindar dari utang besar.

"Dalam kasus di mana klub mengeluarkan terlalu banyak uang dan dapat menyeimbangkan keuangan mereka hanya berkat suntikan uang dari pihak sponsor luar. Dalam kasus seperti itu, fokusnya adalah membatasi pendapatan yang berasal dari luar sepak bola," tulis pernyataan UEFA, beberapa waktu lalu.

Merujuk dari catatan transfer PSG dan Manchester City, ke duanya yang mendatangkan Neymar serta Kyle Walker pada musim lalu telah menghabiskan miliaran euro, tetapi tidak sama sekali mendapatkan hukuman ataupun sanksi yang sesuai dengan aturan-aturan UEFA.

Infantino lantas dipercaya secara rutin mengatur berbagai pertemuan rahasia dengan petinggi PSG maupun Manchester City untuk menegosiasikan pemecahan masalah itu. Spiegel juga menyatakan, terdapat komunikasi melalui surat elektronik (surel).

Bersambung ke halaman berikutnya..

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2qwiAnb

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Permainan Uang di Klub Benua Biru"

Post a Comment

Powered by Blogger.