REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duduk terlalu lama dapat memberi efek negatif bagi kesehatan, begitu pula dengan pola hidup sedentari. Untuk menyiasati kondisi ini, ada beragam trik yang bisa dilakukan para pekerja kantoran untuk tetap berolahraga di tengah padatnya pekerjaan. Akan tetapi, berdiri sambil bekerja bukan salah satunya.
Hal ini diungkapkan dalam hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Occupational And Environmental Medicine. Penelitian yang melibatkan lebih dari 38 ribu orang ini menunjukkan bahwa berdiri atau berjalan kaki lebih dari enam jam per hari di tempat kerja berkaitan dengan meningkatnya risiko varises yang membutuhkan operasi. Risiko ini meningkat sebanyak dua hingga tiga kali lipat.
Varises sendiri berkaitan dengan risiko penyakit berbahaya lain. Beberapa di antaranya adalah penyakit arteri dan gagal jantung.
Seperti dilansir Straits Times, temuan ini mungkin berkaitan dengan status sosial ekonomi pekerja. Pekerja yang lebih banyak berdiri dan berjalan kaki cenderung memiliki status sosial ekonomi yang lebih rendah. Terlepas dari itu, beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa berdiri terlalu banyak di hari kerja tidak menyehatkan bagi tubuh.
Di sisi lain, pekerja yang menghabiskan waktu terlalu banyak dengan duduk sepanjang hari juga tidak menyehatkan. Untuk menghalau risiko negatif dari terlalu banyak duduk dibutuhkan olahraga yang teratur. Namun perlu diingat, berdiri bukanlah olahraga.
Banyak ahli kesehatan yang merekomendasikan pekerja untuk sesering mungkin meluangkan waktu untuk berjalan kaki santai. Olahraga peregangan di meja kerja pun bisa menjadi opsi. Akan tetapi, mengganti duduk dengan berdiri tidak akan memberikan manfaat kesehatan yang sama.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Qn2MBCBagikan Berita Ini
0 Response to "Berdiri Bukan Opsi Tepat Berolahraga di Kantor"
Post a Comment