Search

Wajah Kumuh Kriyan yang Berubah

Dalam lima tahun, Kriyan akan menjadi kampung Batik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Selama ini, kawasan Kriyan dikenal sebagai daerah yang kumuh dan marak berbagai tindak kriminal.Kini, Kriyan dalam lima tahun mendatang akan menjadi kampung Batik.

‘’Kami ingin mengubah citra kumuh kampung ini hingga nantinya bisa menjadi daerah unggulan di Kota Cirebon, ‘’ tutur Ketua Harian Umum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Siska, saat berkunjung ke Basecamp Pelatihan Seni Membatik RW 17 Kriyan Barat, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, beberapa waktu yang lalu.

Batik yang dibuat warga Kriyan pun memiliki ciri khas sendiri, yang membedakannya dengan batik dari daerah lainnya. Ciri khas tersebut berupa penggunaan pewarna alami, yang bahan-bahannya diambil dari pepohonan yang banyak tumbuh di daerah Kriyan. Di antaranya, daun kelor, daun mengkudu, daun suji maupun pewarna alami lainnya.

Penggunaan pewarna alami pada batik itu dinilai tidak akan mencemari lingkungan. Selain itu, dunia saat ini juga lebih menyukai yang alami sehingga harga jualnya akan lebih tinggi. Tidak hanya penggunaan bahan pewarna yang alami, ciri khas lainnya dari batik Kriyan adalah motifnya.

‘’Kami membebaskan mereka membuat motif apapun, ‘’ tutur Siska.

Bahkan, pihak Korea pun tidak memaksakan motif-motif tertentu untuk dibuat. Karena pada dasarnya, batik memiliki filosofi yang salah satunya berasal dari daerah pembuat batik itu sendiri. Dengan demikian, warga Kriyan dibebaskan untuk membuat sejumlah motif, yang nantinya diharapkan bisa menjadi ciri khas dari batik produksi Kriyan.

Tak berhenti pada kegiatan membatik secara langsung, warga Kriyan kedepannya juga diminta untuk menanaman pohon yang berguna sebagai pewarna alami batik. Nantinya, pembatik akan membeli pohon dari mereka sehingga perekonomian warga juga akan tumbuh.

‘’Lima tahun kedepan kami berharap daerah Kriyan bisa menjadi kampung batik yang maju di Kota Cirebon, dimana kampung itu semua warganya menjadi perajin dan pengusaha batik, bukan buruh batik, ‘’ tukas Siska.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2EhK7Ta

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Wajah Kumuh Kriyan yang Berubah"

Post a Comment

Powered by Blogger.