REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengaku peluang timnya menjauh dari zona degradasi masih terbuka. Sebab, masih tersisa sembilan pertandingan terakhir, yakni lima di kandang dan empat lainnya berstatus tandang.
"Persaingan di papan bawah sangat ketat dan kami masih sangat yakin mampu menjauhi zona degradasi," ujarnya kepada wartawan usai pertandingan melawan Borneo FC di Gelora Bung Tomo Surabaya, Sabtu (13/10) malam.
Pada laga pekan ke-25 tersebut, tim berjuluk Bajul Ijo itu harus mengakui keunggulan tamunya dengan skor 0-1 melalui gol tunggal Matias Conti menit 23. Kekalahan tersebut membuat Persebaya terpuruk di papan bawah klasemen sementara di posisi 14 dari 18 tim peserta Liga 1.
Koleksi 29 poin tim juara Liga 2 musim lalu itu terancam dikejar oleh Mitra Kukar yang mengoleksi 29 poin dan PS Tira dengan 28 poin jika keduanya mampu menang pada pertandingan pekan ini. Jika kedua tim tersebut berhasil menang atas lawan-lawannya maka Persebaya untuk pertama kali pada musim ini berada di posisi degradasi menemani Perseru Serui dan PSMS Medan yang menempati urutan 17 dan 18.
Kendati masih berpeluang, tetapi kekuatan Rendi Irwan dan kawan-kawan mengalami masalah besar akibat semakin bertambahnya pemain yang berkutat dengan cedera. Nama seperti Raphael Maitimo dan Nelson Alom menjadi pemain inti yang belum diketahui kapan bisa dimainkan.
David Da Silva yang harus menepi dua pekan karena masalah di lututnya. Ditambah, Robertino Pugliara yang harus dilarikan ke rumah sakit usai ditekel pemain Borneo FC.
Sesuai jadwal, sembilan pertandingan sisa tim kebanggaan "arek-arek Suroboyo" yaitu melakoni laga tandang menghadapi Persib Bandung (Sabtu, 20/10). Lalu, di kandang melawan Madura United (Kamis, 25/10), dan kembali tandang ke Jayapura melawan Persipura (Selasa, 30/10).
Berikutnya bertanding melawan Persija Jakarta di GBT (Ahad, 4/11), menjamu PSM Makassar di stadion yang sama (Sabtu, 10/11), melawat ke Pulau Dewata menantang Bali United (18/11), kembali di Surabaya menghadapi Bhayangkara FC (Senin, 26/11). Selanjutnya dua pertandingan terakhir yaitu "away" ke Stadion Teladan melawan tuan rumah PSMS Medan (Sabtu, 1/12), dan ditutup menjamu PSIS Semarang di GBT (Sabtu, 8/12).
Sementara itu, mengomentari hasil buruk menjamu Borneo FC, pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut meminta maaf ke Bonek dan warga Surabaya karena gagal memanfaatkan laga kandang dan kehilangan poin penuh. "Pertandingan di luar dugaan dan kami mohon maaf kepada Bonek dan masyarakat Surabaya. Sisa pertandingan akan kami perjuangkan agar meraih poin dan merangkak ke posisi atas," kata mantan pelatih Persib Bandung tersebut.
Di tempat sama, bek senior Persebaya, Otavio Dutra juga meminta maaf karena belum berhasil mengalahkan Borneo FC meski sudah bekerja keras selama 90 menit pertandingan. "Jujur kekalahan di kandang membuat saya malu. Masih ada sisa pertandingan dan kami evaluasi agar laga-laga berikutnya bisa meraih hasil sesuai harapan," kata bek tengah asal Brazil tersebut.
Di sisi lain, Pelatih Borneo FC Antonic Dejan mengaku bersyukur dan senang atas hasil yang diraih, bahkan mampu mencuri poin penuh di kandang Persebaya yang sebelumnya dikenal sangat sulit. "Selamat untuk pemain saya karena telah menunjukkan progress bagus. Sekarang saya ingin mereka fokus ke pertandingan berikutnya," kata pelatih berkebangsaan Serbia tersebut.
Hasil itu membuat tim asal Samarinda, Kalimantan Timur tersebut menang beruntun di tiga laga terakhir sekaligus memperkuat posisinya di peringkat enam klasemen sementara dengan koleksi 38 poin hasil 11 kali menang, lima seri dan sembilan kali kalah.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2A7zsGfBagikan Berita Ini
0 Response to "Pelatih Persebaya: Peluang Jauhi Zona Degradasi Terbuka"
Post a Comment