Search

Kerusakan Bangunan di Mandailing Natal Didata

Pendataan antara lain meliputi kerusakan rumah warga dan bangunan lainnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusakan bangunan akibat banjir bandang dan tanah longsor di 11 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, saat ini masih dalam pendataan. "Tim BPBD masih terus bekerja untuk melakukan penghitungan kerugian akibat banjir tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal Muhammad Yasir.

ketika dihubungi dari Medan, Ahad (14/10).

Pendataan antara lain meliputi kerusakan rumah warga dan bangunan lainnya akibat fenomena alam di sejumlah kecamatan di kabupaten itu. "Banjir bandang di Kecamatan Ulu Pungkut, 12 rumah warga hanyut dan rusak total, serta sembilan rumah rusak berat," ujar Yasir.

Ia mengatakan tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi berupa poliklinik desa, gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK rusak. Jumlah korban meninggal dunia tercatat 17 orang, yakni 12 pelajar SD di Kecamatan Ulu Pungkut dan tiga pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Mura Batang Gadis.

"Dua orang mengalami kecelakaan mobil dan masuk ke Sungai Aek Batang Gadis, saat terjadinya banjir," ucap dia.

Yasir menjelaskan dua korban meninggal dunia yang ditemukan di dalam mobil yang tercebur ke Sungai Aek Batang Gadis, adalah pegawai PT Bank Sumut dan anggota Polri yang tengah melakukan pengawalan.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2EjC5sF

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kerusakan Bangunan di Mandailing Natal Didata"

Post a Comment

Powered by Blogger.