REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Angka Pengangguran di Korea Selatan (Korsel) pada Agustus lalu tertinggi sejak delapan tahun terakhir. Pengangguran naik dari 3,8 persen pada Juli lalu menjadi 4,2 persen pada Agustus. Ada sekitar 134 ribu orang yang dinyatakan tidak memiliki pekerjaan.
Hal ini membuat performa tenaga kerja Korsel terburuk sejak Januari 2010 ketika negara yang dipimpin oleh Moon Jae-in tersebut diterpa krisis keuangan global. Saat ini ada sekitar 10 ribu orang kehilangan pekerjaan mereka.
Menteri Keuangan Korsel Kim Dong-yeon mengatakan pemerintah harus melakukan penyesuaian terhadap kebijakan pengupahan. Artinya Korsel akan menunda menaikkan upah minimum pekerja mereka.
"Pemerintah akan membahas melambatkan kecepatan kenaikan upah minimum bersama partai yang berkuasa dan presiden," kata Kim, Rabu, (12/9).
Para ahli mengatakan memburuknya pasar tenaga kerja ini akan mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik pada pemerintahan Moon. Presiden berusia 65 tahun tersebut sedang mengejar hubungan baik dengan Korea Utara.
Berita baik tentang hubungan kedua negara yang terpisah sejak 1958 itu tidak dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintahan Moon. Sekitar 60 persen responden dalam survei yang digelar oleh Gallup Korea mengkritik kebijakan ekonomi Moon.
Para responden mengkritik ketidakmampuan Moon meningkatkan perekonomian rakyat biasa dan upah minimum pekerja. Sebuah laporan menunjukkan sektor ritel dan akomodasi padat karya kehilangan 202 ribu pekerjaan pada Agustus lalu. Sebanyak 105 ribu pekerjaan dari industri manufaktur juga hilang.
Namun ada peningkatan di sektor pertanian, konstruksi dan transportasi, meski tidak cukup untuk mengimbangi angka pengangguran. Laporan pasar tenaga kerja yang terus memburuk mendapat respons keras dari publik. Angka kepercayaan publik terhadap Moon turun dibawah 50 persen.
Survei mingguan Gallop Korea merilis kepercayaan publik terhadap Moon turun empat persen. Kini berdasarkan survei hanya sekitar 49 persen rakyat Korsel yang percaya pada presiden mereka. Angka itu terendah sejak Moon resmi dilantik sebagai presiden Mei lalu.
Menurut salah seorang ekonom dari Societe Generale Oh Suk-tae, tidak akan ada penurunan angka pengangguran pada September atau di bulan-bulan berikutnya. Oh mengatakan kenaikan upah minumim sebesar 16 persen pada tahun ini membuat pengusaha enggan menambah karyawan mereka.
"Presiden harus bertanggung jawab untuk ini, tidak ada yang bisa mengubah tren ini kecuali pemimpinnya mengubah pola pikirannya tentang kenaikan upah minimum," kata Oh.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Qqcss6Bagikan Berita Ini
0 Response to "Angka Pengangguran di Korsel Meningkat Tajam"
Post a Comment