IHRAM.CO.ID, Laporan wartawan Republika.co.id Fitriyan Zamzami dari Saudi
MAKKAH -- Jamaah Indonesia mulai ramai mendatangi Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf ifadhah sejak Kamis (23/8) malam. Sebagian jamaah yang datang melaksanakan ibadah tersebut juga nampak kesulitan menemukan jalan pulang.
Meski sudah mulai tampak di Masjidil Haram sejak Kamis (23/8), jumlah jamaah Indonesia yang nampak kian ramai pada dini hari menjelang subuh. Mereka berjubel dengan jamaah-jamaah dari berbagai negara yang juga memadati Masjidil Haram untuk melakukan tawaf dini hari tersebut.
Menjelang subuh, suasana di Masjidil Haram kian padat. Tawaf mengelilingi Ka’bah sampai memakan waktu hingga dua jam mengingat padatnya jamaah yang saling berdesakan dan berjalan lambat.
Jamaah Indonesia yang melakukan tawaf ifadhah saat itu adalah yang memilih melakukan Nafar Awal alias keluar dari mabit di Mina lebih lekas sehari dari jamaah lain yang memilih Nafar Tsani.
Berita Terkait
Di antara yang ikut melakukan tawaf ifadhah saat itu adalah Nurjanah (65) dan Abdullah (70) pasangan suami-istri dari Kampung Duri, Jembatan Besi, Jakarta Barat. Ia bahkan mengatakan sudah berada di Masjidil Haram sejak Kamis (23/8) siang, selepas keluar dari Mina setelah Rabu (22/8) tengah malam
Saat ditemui di Masjidil Haram pada Jumat (24/8) dinihari, ia mengaku belum makan dan tak bisa menemukan jalan pulang. Menurut Nurjanah, ia diajak rekan satu rombongan yang meninggalkan mereka berdua begitu saja di Masjidil Haram.
“Niatnya mau nyari haji mabrur, dari kemarin cuma minum zamzam,” kata dia yang nampak kelelahan.
Ia kemudian ditolong petugas haji yang berada di kawasan Masjidil Haram dan akhirnya diantarkan ke hotel.
Sementara itu, Kepala Satgas Mina Hanif mengatakan menjelang berakhirnya satgas Mina, mereka diminta menuntaskan pelayanan kepada jamaah.
Ia mengatakan, tim Satgas Madinah harus memastikan bahwa sore hari itu semua jemaah sudah diberangkatkan ke Makkah, tidak ada kecuali. “Baik jamaah yang tadinya Nafar Awal kemudian berubah menjadi Nafar Tsani. Semua harus di fasilitasi, tidak ada alasan maktab tidak memfasilitasi,” kata dia.
Ia mengatakan walaupun ada yang masih tertinggal, baik jamaah yang tadinya Nafar Awal kemudian berubah menjadi Nafar Tsani. Semua harus di fasilitasi, tidak ada alasan maktab tidak memfasilitasi. “Kalaupun ada yang masih tertinggal, kita yang berkewajiban memberangkatkan,” ujarnya.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2wjRv9eBagikan Berita Ini
0 Response to "Jamaah Mulai Tawaf Ifadhah"
Post a Comment