Search

Berita Gempa dari LIPI 'Dipelintir' Jadi Hoaks

LIPI mengimbau agar masyarakat tak terprovokasi pesan yang salah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengklarifikasi informasi mengenai gempa yang viral di media sosial. Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Eko Yulianto mengatakan, informasi yang beredar telah ditambahi informasi yang salah.

Menurut dia, segala kata-kata dan kalimat yang terdapat dalam pesan berantai yang viral itu merupakan bentuk pemelintiran informasi yang secara sengaja dibuat. Dengan begitu, akan timbul kerasahan pada masyarakat.

"Bisa dikategorikan informasi tambahan yang hoaks. LIPI mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi atas pesan tersebut dan menjadi panik karena pesan itu," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (25/8).

Ia mengingatkan, masyarakat harus lebih selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi. Menurut dia, masyarakat dapat mengonfirmasikan kembali kepada pihak yang resmi dan terpercaya, sebelum membagikan pesan berantai.

Ia mengatakan, pernyataan ilmuwan tentang kewaspadaan gempa selalu bersifat sangat umum yaitu mempertimbangkan mekanisme gempa yang berulang. Pilihan kata dan kalimatnya juga sering kali masih menggunakan konteks waktu geologi yang kisaran waktunya bukan 24 jam, tapi ribuan, bahkan jutaan tahun.

“Artinya, jika seorang geologis mengemukakan statemen tentang sebuah ancaman gempa, itu adalah pernyataan yang generik karena memang kita hidup di tempat dimana sumber-sumber gempa berada,” kata dia.

Sebelumnya, muncul pesan mengenai ancaman gempa di Jawa yang menjadi viral melalui media sosial. Pesan itu juga menautkan wawancara Berita Satu TV dengan peneliti senior Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Danny Hilman Natawidjaja.

Baca juga, Memahami Gempa Baru Lombok 6,9 Skala Richter.

Eko mengatakan, berita tersebut merupakan pendapat ilmiah dari kepakaran seorang peneliti kegempaan. Namun, sangat terbuka untuk melakukan diskusi ilmiah lebih lanjut mengenai pernyataan itu.

Ia menjelaskan, unggahan berita dari Berita Satu TV yang berjudul “Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa” di kanal YouTube telah ditayangkan sejak 24 Januari 2018. Menurut dia, berita yang tayang di Berita Satu TV tersebut sebagai edukasi yang baik bagi masyarakat luas yang memang hidup di wilayah rawan gempa.

"LIPI melihat berita ini sebagai bagian edukasi positif ke masyarakat yang seharusnya tidak dibumbui dengan hal-hal yang cenderung provokatif dan menimbulkan rasa ketakutan di tengah masyarakat luas," kata dia.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2wcga0d

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Berita Gempa dari LIPI 'Dipelintir' Jadi Hoaks"

Post a Comment

Powered by Blogger.